PENGANTAR
Seri Panduan Praktis: Mengenal Bisnis Kehutanan Indonesia Bagi Kalangan Perbankan
Seri 2: Mengenal Perkembangan Sektor Kehutanan bagi Perbankan
Buku ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagi kalangan perbankan untuk mengenal perkembangan sektor kehutanan di Indonesia. Gugusan kepulauan Indonesia yang terletak di kawasan khatulistiwa merupakan daerah yang dilimpahi sinar matahari yang terus bersinar dengan intensitas yang cukup sepanjang tahun. Keunggulan letak geografis ini memungkinkan berkembangnya hutan alam dan berbagai alih pengusahaannya di Indonesia. Indonesia juga dianugerahi keaneka ragaman hayati yang luar biasa kayanya karena keberadaan hutan yang memungkinkan berbagai jenis tanaman tumbuh.
Hutan Indonesia pernah mengalami masa keemasan. Produk kehutanan yang bertumpu pada pemanfaatan dan pengolahan hasil kayu memberikan kontribusi yang cukup penting pada pembangunan di Indonesia sampai tahun 1990-an. Pada saat itu, berbagai produk kehutanan Indonesia mempunyai daya saing yang cukup baik sehingga mampu berbicara pada pasar global.
Kejayaan hutan Indonesia menunjukkan penurunan bersamaan dengan kerusakan masif yang terjadi pada berbagai kawasan hutan di Indonesia. Pada saat ini, kehutanan sudah pada titik yang kritis. Secara perekonomian pun merupakan sektor yang tidak prospektif.
Bersamaan dengan kurang berprospeknya sektor kehutanan, investasi pada sektor kehutanan merupakan investasi yang berisiko tinggi bagi khalayak sektor keuangan. Bila mengacu pada perhitungan dari aspek keuangan semata, maka sektor kehutanan sudah “tamat”.
Di masa lalu, menghadai kondisi seperti ini, kita hanya bisa berharap adanya intervensi pemerintah yang mengeluarkan berbagai regulasi dan pendanaan yang memungkinkan perbaikan pada suatu sektor. Kondisi ini sudah berubah karena saat ini dunia usaha mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya karena kompleksitas permasalahan yang terus meningkat pada semua sektor mengakibatkan pemerintah harus bekerjasama dengan berbagai pelaku usaha.
Perbankan, dalam peranannya sebagai lembaga perantara keuangan, bisa memainkan peran efektif untuk mencegah pengaliran dana-dana hasil kegiatan-kegiatan perusakan hutan secara ilegal dan mengarahkan kredit hanya pada perusahaan-perusahaan yang bisa menunjukkan komitmen dan kinerja yang baik. Konsistensi perbankan untuk menghambat aliran-aliran dana yang memicu kerusakan hutan dan memfasilitasi para pelaku usaha yang secara serius meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan menjadi penting untuk mewujudkan peningkatan keberlanjutan sektor kehutanan itu sendiri.
Jakarta, Oktober 2014.
E. Panca Pramudya
E.G. Togu Manurung, Ph.D
Willem Pattinasarany
Untuk mendapatkan Buku, silahkan Hubungi Kami